Jumat, April 15, 2011

Catatan Perjalanan: Gunung Ciremai [9-10 April 2011]

Setelah tiga kali rencana batal, akhirnya sukses juga berkunjung ke puncak tertinggi di tanah sunda.. yup.. Gunung berapi yang secara administratif berada diantara kabupaten Kuningan, Majalengka, dan Cirebon ini merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat.

Di situs gunungbagging.com, Gunung Ciremai yang mempunyai ketinggian 3078 meter dari permukaan laut (mdpl) ini disebut sebagai: 'a solitary giant', bentuknya yang kerucut berdiri masif sendirian mendominasi pemandangan di daerah pantura sekitar cirebon.

Setelah jadwal fix diajak mas wil yang mau adain trip sama om sandy yang asli orang cirebon (dan beliau ini hampir tiap bulan naik ke gunung Ciremai :thumbup:), Gw pun mengajak temen2 oanc kaskus untuk ikut, tapi karena rencana mau lewat jalur linggarjati yang terkenal sebagai jalur pendakian Ciremai yang paling berat medan-nya dan kadang juga dianggap angker oleh sebagian orang, maka banyak yang ga mau..
yang udah pernah rata2 pada kapok kalo diajak lewat sana lagi.. hahaha... :D

Berbekal perkiraan cuaca di world weather online bahwa pada tanggal 9-10 april, lewat tengah hari di kuningan akan diguyur hujan maka kami bersiap melakukan pendakian dengan mode basah.. hehe..


8 April 2011

Pulang kerja jam 6 sore sampe kosan gw melakukan persiapan terakhir dengan nge-cek list semua logistik, peralatan dan perlengkapan yang mesti dibawa. Setelah packing ulang, gw sempatkan untuk makan, mandi, dan solat dulu. 

Setelah isya langsung berangkat ke ciawi dengan kondisi hujan rintik2. Sampai di terminal kampung rambutan ternyata terlalu cepat, pukul 20.20 udah stand by padahal janjian nya jam 21.00 sama mas Wil dan Abi. Setengah jam kemudian Abi datang dan mas Wil baru datang jam 21.30. 

Kami naik bus satyanegara jurusan kuningan yang sempat muter dua kali di pasar rebo untuk nyari penumpang (-_-)'. Dengan tiket seharga 125 ribu untuk bertiga, pukul 23.00 bus baru masuk tol menuju cikampek.
Di pantura supir nya bener2 sarap.. mungkin dulunya emang bekas pembalap.. bus nya sangat ugal2an.. haha..


9 April 2011

Sekitar pukul 03.30 dini hari tiba di terminal harjamukti cirebon dan kami di oper ke mobil elf jurusan kuningan. Setengah jam kemudian kami turun di masjid agung cilimus untuk istirahat sambil menunggu subuh.
Paginya kami sarapan di depan pasar cilimus sambil menunggu kedatangan om Sandy.

Pukul 08.00 om Sandy datang dan kami langsung naik angkot ke desa Linggasana (690 mdpl). Setelah sampai di pos pendaftaran pendakian, om Sandy mengurus perizinan pendakian sedangkan gw dan yang lain ganti baju dan siap2.

mas wil - om sandy - abi supiyandi - gw


Pukul 09.00 kami mulai bergerak menuju jalur pendakian. Beberapa menit berjalan, kami melintasi situs megalitikum berupa batu2 yang tersusun rapi seperti sebuah makam atau sejenisnya.

situs megalitik

Perjalanan dilanjutkan kembali memasuki batas ladang penduduk dengan hutan yang didominasi pepohonan pinus. Sesekali kami menemukan pohon tumbang sehingga harus melipir keluar jalur pendakian. Hutan di gunung Ciremai sangat rimbun sehingga cahaya matahari hanya tembus sedikit saja. Alhasil hutan menjadi gelap dan lembab khas hutan tropis.

Udara pagi itu sangat menyegarkan dan sedangkan cuaca masih berawan.

Setelah berjalan sekitar 2 jam kurang kami sampai di Condang Amis di jalur pendakian Linggarjati. Di bangunan shelter yang masih kokoh kami istirahat sebentar untuk makan (om Sandy makan nasi bekal, sedangkan yang lain cuma makan snack aja).

istirahat di pos Condang Amis

Berjalan lagi sekitar 1 jam kami sampai di pos Kuburan Kuda (1450 mdpl), kemudian berjalan lagi sekitar 1 jam kami sampai di pos Pangalap (1650 mdpl). Disini gw sempatkan makan roti untuk makan siang.

istirahat di pos Pangalap
Sesuai perkiraan cuaca sebelumnya, baru berjalan sebentar dari pos Pengalap hujan pun turun dengan deras.
Hujan benar2 menghambat perjalanan kami karena jalur curam yang dilalui menjadi semakin licin.

Tanjakan Bin-Bin - Tanjakan Seruni - Bapa Tere...  tanjakannya bener2 ampun2an deh... T_T
udah curam, hampir ga ada bonus (tanah yang agak datar), manjat2 sampe dengkul ketemu dagu.. apalagi tanjakan di Bapa Tere... MasyaAlloh..  hahaha... :D

seekor Surili / Lutung yang langsung kabur ke pucuk pohon ketika gw datang.. :D
Jam 17.00 kami sampai di pos Batu Lingga, hujan sudah berhenti, disini kami istirahat untuk solat dan mempersiapkan head lamp atau senter karena kemungkinan besar hari sudah gelap sebelum kami sampai pos Pengasinan (tempat kami berencana mendirikan tenda).

Dari pos Batu Lingga kami berjalan sekitar 1 jam hingga sampai di pos Sanggabuana I. Di sini hari sudah gelap, terlihat banyak kunang-kunang yang terbang menyala-nyala di tengah gelapnya hutan ciremai.

Dari pos Sanggabuana I ke pos Sanggabuana II sekitar 30-40 menitan. Kondisi kami mungkin udah mulai menunjukan gejala kelelahan. Tapi karena target harus sampai pos Pengasinan maka kami terus berjalan di trek yang berupa batu2an. Vegetasi disekitar jalur juga mulai dihiasi oleh tanaman berukuran pendek khas puncak gunung seperti cantigi.

Dari pos Sanggabuana II ke pos Pengasinan benar2 mengandalkan sisa2 tenaga. Om Sandy sama gw jalan duluan di depan, merayap di jalur bebatuan, sedangkan Abi dan mas Wil di belakang dengan jarak sekitar 5 menitan. Sesekali kami istirahat, duduk sebentar memandangi gemerlap lampu kota Cirebon di malam hari yang sangat indah.

Sampai pos Pengasinan (2800 mdpl) pukul 20.00 kami langsung mendirikan tenda, masak, dan istirahat untuk recovery tenaga. Alasan kami memilih untuk nge-camp disini adalah karena ini merupakan pos terakhir sebelum puncak, sehingga untuk summit attack jaraknya tidak terlalu jauh.


10 April 2011

Malam hari gerimis turun. gw, mas wil, sama abi tidur di tenda, sedangkan om Sandy tidur di bivak multifungsinya sendirian.

tenda consina magnum
Edelweiss Jawa atau Anaphalis Javanica di pos pengasinan
Pukul 05.00 pagi alarm bunyi, gw bangunin yang lain untuk siap2. Masak, makan dan segala macemnya sampai beres packing pukul 08.30 langsung bergegas summit attack ke puncak Ciremai.

Dengan semangat gw jalan di depan, cepet2 pengen sampai puncak... haha.. :D
Setelah jalan dengan setengah manjat (scramble) sekitar 40 menit akhirnya gw sampai di puncak Ciremai. 
seperti biasa kami foto2 narsis dulu di puncak sambil menikmati pemandangan kawah Ciremai.





Gn. Slamet di kejauhan
kawah Ciremai

batuan tebing kawah



om sandy - mas wil - abi s. @ titik triangulasi
gw dan mas wil di titik triangulasi
santai dulu menikmati semilir angin
di puncaknya jalur palutungan sebelum turun


Setelah puas foto2, kami melipir agak setengah memutari kawah untuk turun gunung melalui jalur palutungan. Dari puncak jalur palutungan melewati pos sebagai berikut: Goa Walet - Sanghyang Ropoh - Pesanggrahan - Tanjakan Asoy - Arban - Panguyangan Badak - Kuta - Cigowong - Desa Palutungan.

Jalur palutungan lebih landai dibanding jalur linggarjati. Trek yang lumayan curam ada di Tanjakan Asoy. 

di Cigowong ada sungai kecil yang air nya seger banget. Dari Cigowong sampai ladang penduduk dan desa jaraknya sangat jauh... sekitar 4 km.. dan waktu itu hujan turun pula..

Menjelang ashar kami tiba di desa Palutungan.. di Desa Palutungan ini kami lihat banyak kandang peternakan sapi perah..

Akhirnya kami istirahat di sebuah warung.. minum teh manis hangat, kopi, sambil makan pisang goreng dan bala2 plus cabe rawitnya yang sungguh nikmat.. :D

istirahat di warung



Kemudian kami bersih2, ganti baju, dan solat di sebuah masjid yang lokasinya persis di depan warung.

Setelah Jalan kaki + ngojek + ngangkot akhirnya sampai di terminal kuningan. Sedangkan om Sandy langsung pulang ke Cirebon.

Sambil menunggu bus ke jakarta, kami sempatkan makan dulu dan mencicipi ketupat tahu khas kuningan.. :)

waktu tempuh:
linggasana - condang amis = 2 jam
condang amis - kuburan kuda = 1 jam
kuburan kuda - pangalapan = 1 jam

abis pangalapan kondisi hujan deras, jarak tempuh sbb:
pangalapan - tanjakan bin bin = 1 jam
tanjakan bin bin - tanjakan seruni = 1 jam
tanjakan seruni - bapa tere = 1 jam
bapa tere - batu lingga = 1/2 jam

di batu lingga hujan udah berhenti, jarak tempuh sbb:
batu lingga - sanggabuana I = 1 jam
sanggabuana I - sanggabuana II = 1/2 jam
sanggabuana II - pengasinan = 1 jam

summit attack
pengasinan - puncak panglongokan = 40 menit

melipir ke puncaknya jalur palutungan:
puncak panglongokan - puncak sunan mataram = 30 menit

turun gunung
puncak sunan mataram - Goa Walet - Sanghyang Ropoh - Pesanggrahan - Tanjakan Asoy - Arban - Panguyangan Badak - Kuta - Cigowong = 3 jam 15 menit

cigowong - palutungan (hujan deras) = 2 jam


atas trip yang melelahkan tapi menyenangkan ini gw mengucapkan terima kasih kepada:
1. Syukur kepada Allah SWT yang memberikan keselamatan dari berangkat sampai pulang ke rumah;
2. Mama yang jam setengah satu dini hari bukain kunci pintu dan sempetin bikin nasi goreng.. :D;
3. temen seperjalanan: om Sandy, Abi S., mas Wilyarto;
4. temen2 di OANC Kaskus atas catper2nya untuk referensi;

Ciremai memang mantap dan spesial......   :D




8 komentar:

  1. saya berniat akan naik pada april 2012 bersama temen2, kebanyakan dr kami br naik skali digunung Gede, Ciremai akan menjadi gunung kedua kami, bawa air minum brp liter?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1 orang minimal bawa 3 botol 1,5 liter.. biar aman.

      Hapus
    2. untuk berjaga2.. betul kata mas 'i am a man' sebaiknya bawa 3 botol..

      Hapus
  2. kalo untuk saya sendiri bawa 1 botol air mineral yg 1,5 liter + 1 botol pocari sweat. tergantung kebutuhan air individu masing2..

    kalo naik dari linggarjati, persediaan air terakhir ada di cibunar. Sedangkan kalo dari palutungan, persediaan air ada di cigowong.

    di Goa Walet juga ada air penampungan yang sudah disiapkan pendaki2 sebelumnya. jumlahnya tapi terbatas.

    BalasHapus