Senin, Agustus 27, 2012

Catatan Perjalanan: Gunung Merapi & Merbabu 20 - 22 Agustus 2012 [PART 1]


Gunung Merapi yang kini memiliki tinggi 2930 Mdpl merupakan gunung berapi paling aktif di Indonesia. Gunung yang terletak antara kabupaten Boyolali, Klaten, Magelang (Jawa Tengah), dan Sleman (DI. Yogyakarta), menurut catatan mengalami erupsi (puncak keaktifan) setiap dua sampai lima tahun sekali. dan sejak tahun 1548 gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali.

Mitos yang berkembang di penduduk sekitar gunung Merapi menceritakan bahwa Gunung Merapi adalah penjelmaan dari perubahan Gunung Jamurdipo. Menurut cerita yang beredar di sana, sebagaimana diungkapkan Lucas Sasongko Triyoga dalam bukunya, Manusia Jawa dan Gunung Merapi (Gadjah Mada University Press, 1991), sewaktu Pulau Jawa diciptakan para dewa, keadaannya tidak seimbang. Karena miring ke barat. Ini disebabkan di ujung barat terdapat Gunung Jamurdipo. 


Atas prakarsa Dewa Krincingwesi, gunung tersebut dipindahkan ke bagian tengah agar terjadi keseimbangan. Pada saat yang bersamaan, di tengah Pulau Jawa terdapat dua empu kakak beradik, yakni Empu Rama dan Permadi. Keduanya tengah membuat keris pusaka Tanah Jawa. Mereka oleh para dewa telah diperingatkan untuk memindahkan kegiatannya tetapi keduanya bersikeras. Mereka tetap akan membuat pusaka di tengah Pulau Jawa. Maka, Dewa Krincingwesi murka. Gunung Jamurdipo kemudian diangkat dan dijatuhkan tepat di lokasi kedua empu itu membuat keris pusaka. Kedua empu itu, akhirnya meninggal. Terkubur hidup-hidup karena kejatuhan Gunung Jamurdipo. Untuk memperingati peristiwa tersebut, Gunung Jamurdipo kemudian diubah menjadi Gunung Merapi, yang artinya tempat perapian Empu Rama dan Permadi. Roh kedua empu itu kemudian menguasai dan menjabat sebagai raja dari segala makhluk halus yang menempati Gunung Merapi. 

untuk lebih jauh membaca kisah atau mitos Gunung Merapi bisa kunjungi : http://almusblogspottopcom.blogspot.com/2010/10/misteri-gunung-merapi-gunung-jamur-dipo.html  


Ya begitulah ceritanya asal usul menurut mitos yang berkembang.. gw sih sekedar berkunjung aja tanpa niat aneh2.. ga begitu percaya juga sama yang begituan, tapi tetep menghargai kepercayaan orang sana.. jadi dateng dengan sopan tapi juga ga menjadi sok atau sombong juga sebagai tamu di tanah orang..

Berangkat hari pertama setelah hari raya Idul Fitri 1433 Hijriah dari rumah mbah gw di Banjarnegara, gw mulai jalan jam 12 malem lewat 20 menitan sambil nunggu mas wil yang katanya udah siap naik bus dari purbalingga yang berangkat jam 1 dini hari. Ternyata busnya telat dan baru berangkat lewat jam 2.50 dini hari dan langsung meluncur ke Bawen dengan tarif 30 ribu (Ekonomi). sampai Bawen jam 5.45 pagi langsung nyari wc umum + musholla.

Setelah itu naik bus jurusan Boyolali dengan tiket seharga 15 ribu (AC) dan dilanjutkan dengan Bus ukuran kecil jurusan Boyolali - Cepogo - Selo seharga 10 ribu. Sampai Selo pukul 9.30 perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju basecamp. Di basecamp, sebelum berangkat pukul 10.30, kita sempatkan dulu untuk sarapan nasi goreng (7 ribu) dan ga lupa minum teh manis hangat (harganya murah cuma seribu).

Mulai masuk jalur pendakian kita diingatkan oleh papan peringatan yang dipasang oleh pihak kepolisian setempat bahwa pendakian di Gunung Merapi ini cukup berbahaya jadi kita diharapkan untuk selalu waspada. Melewati perkebunan tembakau yang jalanannya berupa pasir berdebu, ditambah panas terik yang menyengat, gw dan mas wil terus berjalan sambil diselingi istirahat beberapa kali akhirnya sampai di pasar bubrah sekitar jam 4 sore.

Pasar bubrah merupakan daerah yang agak datar tepat dibawah puncak / kubah lava gunung Merapi. Disini kita istirahat makan dan gw juga sempatkan untuk sholat. Menjelang jam 5 Sore kami bergegas packing dan turun kembali ke basecamp dan tidak melanjutkan ke atas kawah atau kubah lava karena kami kira cukup berbahaya untuk keatas, dan juga saat itu tidak ada pendaki lain sehingga kami juga ga mau berspekulasi apakah kawahnya bisa didaki atau tidak.

Dan sepertinya keputusan kami ga begitu salah karena beberapa saat setelah kami turun keluar asap sulfatara dari kawah seperti dikutip situs berita detik:
"Sekitar pukul 17.55 WIB Merapi sempat menghembuskan asap sulfatara setinggi 100-an meter," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK), Subandriyo, Senin (20/8/2012)." http://news.detik.com/read/2012/08/20/230357/1995455/10/merapi-hembuskan-asap-sulfatara?991101mainnews
Walaupun hal tersebut merupakan aktivitas normal bagi gunung Merapi tapi bagi kita sih keselamatan yang utama. entah feeling saat itu kita memutuskan untuk ga muncak.. hehe..
Waktu perjalanan turun gunung kita liat dari jarak jauh kalo Gunung Sindoro dari arah Kledung, Temanggung, mengalami kebakaran besar yang apinya terlihat menyala2 diantara remang2 cahaya menjelang petang hari. 

Sampai di basecamp pukul 7 malem langsung ishoma dan dilanjut tidur untuk mengembalikan tenaga karena esok paginya kita langsung melanjutkan pendakian ke Gunung Merbabu yang letaknya bersebelahan.. :D

bersambung ke postingan PART 2 ya...


Sumber pendukung lainnya:
http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Merapi
http://www.gunungbagging.com/merapi/

foto2:

Joglo merapi, Pusat Informasi Wisata Merapi yang diresmikan mantan Presiden Megawati SP. pada 17 Oktober 2002.


Joglo Merapi, Pusat Informasi Wisata Gunung Merapi yang didirikan di Kecamatan Selo, Boyolali

Dibelakang terlihat view Gunung Merbabu


Kantor Balai Taman Nasional Gunung Merapi yang baru dibangun


Basecamp Pendakian Gunung Merapi, Selo, Boyolali


gw.. btw silau banget waktu itu..


mas wil di gerbang selamat datang

jalur tertutup bekas abu vulkanik berwarna abu2 keputihan




istirahat






in memoriam


Alat pemantau dan pemancar aktivitas vulkanik gunung Merapi yang dipasang di pasar bubrah


kubah lava


sekitar pasar bubrah dan puncak gunung Merapi


koordinat daerah pasar bubrah, kawasan puncak Merapi





Gunung Merbabu dilihat dari Gunung Merapi


jejak monyet yang masih baru


sunset.. terlihat gumpalan awan di lereng Gn. Merbabu


pemandangan sunset dari Gn. Merapi.. terlihat dikejauhan ada Gn. Sumbing dan Sindoro..



si kembar.. Gunung Sumbing (kiri) dan Sindoro (kanan)

video:

5 komentar: