¤ a Little Notes ¤: Catatan Perjalanan Gn. Slamet [16-17 November 2012]

sunrise dari puncak Gunung Slamet

Liburan akhir pekan tambah libur cuti bersama tahun baru 1434 Hijriah kemaren gw sempatkan jalan2 ke Gunung Slamet, Jawa Tengah. Gunung Slamet (3428 Mdpl) adalah gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru, dan merupakan gunung tertinggi di propinsi Jawa Tengah.

Dalam catatan sejarah penjelajahan dunia pertama (first exploration of the world) yang dilakukan oleh seorang bajak laut dan penjelajah berkebangsaan Inggris, Sir Francis Drake, ketika ia berlayar dari Pulau Maluku pada tahun 1580 menuju Samudera Hindia menyusuri pantai selatan Pulau Jawa, kemunculan Gunung Slamet dari pandangan membuat ia tertarik dan berlabuh ke dermaga Cilacap.

Arti penting dari kunjungan tersebut adalah terciptanya peta dunia yang lebih akurat dimana Sir Francis Drake menemukan bahwa Jawa adalah pulau tersendiri dan terpisah dari benua selatan sebagaimana diyakini bangsa Belanda sebelumnya. Dan dalam buku: Sir Francis Drake and the Famous Voyage, 1577-1580: Essays Commemorating..., Ia adalah orang Inggris pertama yang datang ke Indonesia dan mendengarkan musik gamelan.

Sebenernya ke Gunung Slamet ini sih gw nebeng aja.. hehe.. karena kebetulan ada temen, Khusnadi, yang anak STAPALA (organisasi pecinta alam di STAN) ngadain trip ke sana sama temen2nya dia.

jadi trip kemaren isinya anak2 satu almamater tapi isinya adek kelas gw semua..

Liat foto bawah, dari kiri: Ikhwan Fathoni (iwung), anak jurusan anggaran yang baru lulus tahun 2012 kemarin ini; Cowes, anak pajak lulusan 2011 dan sekarang masih magang di KPP Gunung Kidul; Ika, anak pajak lulusan 2011 dan sekarang magang di Biro Hukum - Setjen; Khusnadi, anak pajak lulusan 2011 dan sekarang magang di Pusdiklat Anggaran, BPPK; terus gw, tampang masih keliatan seumuran sama mereka kan ya.? Hahaha.. :P

foto bareng sebelum nanjak di depan basecamp Bambangan, Purbalingga

Berangkat sendiri naik Bus Victory Light alias Sinar Jaya dari cibinong (nyari yg deket rumah di cimanggis) hari kamis sore tanggal 15 november, dan meeting point adalah terminal Purwokerto untuk 'regroup' keesokan harinya. Setelah semua ngumpul, kita sarapan dulu terus berangkat naik bus menuju Terminal Purbalingga. Dari situ naik lagi jurusan Bobotsari dan turun di pertigaan serayu, kemudian menuju basecamp naik angkot plat hitam.

Jalur pendakian yang paling populer di Gunung Slamet ada tiga, via Bambangan, Baturraden, dan Guci. Tadinya kita rencana naik lewat Bambangan terus turun lewat Baturraden, tapi menurut info katanya jalur Baturraden ditutup karena ada jembatan gantung yang putus (ga tau bener apa ngga) jadi kita ga mau ambil risiko, akhirnya turun lagi lewat Bambangan. Oh iya ada lagi jalur kaliwadas.. cuma ga begitu ngerti itu lewat mana.

Jam 9.30 kita mulai perjalanan dari basecamp (1500 Mdpl) melewati ladang penduduk, terus makin keatas mulai banyak pohon pinus/cemara hingga sampai di pos 1 masuk batas hutan.. jadi karena gw berpatokan pada tracklog gps dapet dari situs gunungbagging maka waktu bikin catetan di kertas kecil urutannya pos 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 - puncak, sedangkan nama2 posnya - Pos Payung, Pondok Walang, Pondok Cemoro, Pondok Samaranthu, Sang Hyang Rangkah, Sang Hyang Jampang, Sang Hyang Ketabon, Sang Hyang Kendit, Pelawangan, Puncak.

Kita jalan dengan tempo yang santai. karena ada cewe (Ika) yang baru dua kali ini naik gunung, gunung pertamanya Ika adalah gunung papandayan yang medannya ga terlalu berat. Gw kebiasaan kalo jalan cepet sih.. haha.. tapi gpp lah sekali2 nyantai..
kasian juga si Khusnadi tas carriernya gede banget jadi jalannya ga bisa terlalu cepet.. muatannya dua kali isi tas gw mungkin.. bawaannya banyak karena dia bawain barang2 dan logistiknya si Ika soalnya.. hebat ye.. mungkin inilah yang namanya 'the power of love'.. seisi dunia digotong pun sanggup deh mungkin kata Khusnadi.. Hahaha..

2 jam adalah waktu yang dibutuhkan dari gerbang pendakian sampai dengan pos 1 di 1950 Mdpl. lumayan.. :)

Lanjut menuju pos 2 (2250 Mdpl) cuaca mulai mendung dan turun hujan.. ternyata prediksi cuaca yang gw liat sebelumnya di worldweatheronline.com cukup akurat. Hujan deras yang turun memaksa kita menghentikan perjalanan di Pos 2. Disini kita dihajar hujan badai.. Bivak darurat dengan sigap dibuat sama khusnadi, dengan yang lain membantu juga.. sambil menunggu hujan reda kita makan nasi rames bungkus yang tadi pagi beli di basecamp..

Ada yang lucu waktu acara makan siang ini.. karena badai, air hujan yang ketiup angin jadi kemana2.. percikan hujan yang jatuh ke bumi pun memantulkan butiran2 tanah yang berlompatan.. kita yang makan sambil duduk diatas matras mungkin udah pada kelaperan jadi ga peduli walopun nasinya kena air hujan, ada butiran tanah, dan kertas bungkusannya terkoyak minyak dari telur dadar goreng.. Hahaha.. :D
tapi pada akhirnya semua sepakat kalo nasi rames itu jadi nasi rames terenak yang pernah kita makan... suasananya bener2 beda.. ada feel atau rasa kebersamaan dan insting makan sebagai bagian untuk survive.. pokoknya seru deh waktu itu.. hehehe

menjelang sore hujan mulai reda, sekitar jam 4 sore kita mulai jalan lagi. Satu jam kemudian sampai di pos 3 (2400 Mdpl). Disini kita ishoma dulu.
hari mulai gelap, perjalanan dilanjutkan kembali dengan headlamp standby di kepala masing2 (kecuali Ika)..

Karena target kita adalah ngecamp di Pos 7 supaya ga kejauhan summit attacknya, maka sampe jam berapapun malam itu, kita berusaha untuk tetep jalan. Gw jalan didepan sambil menyemangati temen2 nih ceritanya.. sesekali gw teriak: Ayo Semangat..! Ganbate..! Cemunguuudh... dikit lagi sampe kok.. haha.. :D
tapi kita jalannya tetep santai.. ngatur tempo jalan pelan dan kalo ada yang cape langsung break istirahat.. ga sampe 5 menit terus jalan lagi biar ga kedinginan karena terlalu lama diem..

Pos 5 (2665 Mdpl) dan Pos 6 (2800 Mdpl) lewat, jam 21.30 akhirnya sampe Pos 7 (3040 Mdpl).. langsung buka tenda dan ishoma..

Besoknya kita bangun jam 4 pagi.. siap2 summit attack dan berangkat jam 4.30 pagi bawa minum dan makanan kecil secukupnya.. sedangkan tenda kita tinggal di Pos 7..

Jam 6 pas gw sampe di puncak Gunung Slamet.. sedangkan yang lain karena lama foto2 di sekitar plawangan sampenya agak belakangan.. dari puncak gw turun ke lembahan puncak dan naik menuju bibir kawah.. disana ada batu patok warna putih yang sempet gw kira titik triangulasi.. eh pas diliat ternyata patok batas wilayah kabupaten.. :hammer:

suasana dipuncak cukup rame sama pendaki.. sedangkan cuaca sangat berkabut dan angin dingin berhembus kencang bikin menggigil.. Saat yang lain sibuk foto2 narsis di puncak, gw jalan kesana kemari menjelajahi puncak slamet yang menurut gw luas banget..

Waktu pas turun ada kejadian yang bikin ngilu.. jadi ceritanya ada seorang pendaki dari rombongan anak2 Universitas Negeri Semarang yang jatuh guling2an dari puncak.. serem euy liatnya..
emang menurut gw salah dia juga sih turunnya ga hati2.. turunnya agak grusak grusuk setengah loncat / lari padahal medannya adalah batu2 sebesar kepalan tangan yang ga stabil dan kalo salah injak bisa longsor).. kemiringan yang sekitar 45-50 derajat juga cukup terjal.. untungnya pas setelah guling 20 meteran bisa berenti dan langsung temen2nya dateng dan diobati lukanya.. dan bersyukur hanya luka ringan..

Setelah makan dan packing, kita mulai turun gunung jam 10.30 pagi.. lagi2 lewat tengah hari hujan deras turun.. sebenernya si Ika walaupun itungannya newbie, waktu turun gunung gw perhatiin jalannya lumayan cepet, tapi pas hujan turun jalannya jadi melambat dan lebih ekstra hati2.. sepatunya yang tipe sepatu lari kurang cocok, sol nya yang tanpa grid atau ulir bikin gampang kepleset.. jadi Khusnadi bener2 harus nuntun..

di Pos 1, gw sama iwung sampe duluan.. gw keluarin kompor untuk masak air.. bikin kopi susu untuk ngangetin badan.. dan pas yang laen dateng kita siapin deh minuman hangat biar ga masuk angin.. abis itu kita makan2 sambil nunggu hujan reda..

Jam 4.30 sore baru mulai lanjut jalan lagi dan sampe basecamp maghrib..
ke terminal purwokerto naik mobil pick up carteran dan dilanjut Bus ke Jakarta.. sedangkan iwung dan cowes ke stasiun untuk naik kereta menuju Klaten..

Atas keselamatan dan lancarnya trip ini kami ucapkan alhamdulillah.. terima kasih juga buat referensi catatan perjalanan dan track gps dari situs gunungbagging.. sangat2 membantu..
terima kasih juga buat temen2 satu tim (Cowez, Iwung, Khusnadi, dan Ika) yang seru.. jadi ketawa2 terus deh sepanjang perjalanan.. hehehe

sampai ketemu di acara jalan2 yg beda di lain waktu dan kesempatan.. :)

foto2:

bersiap untuk doa bersama sebelum berangkat

dari basecamp menuju gerbang pendakian

foto didepan gerbang pendakian

shelter pos 1

andalan gw pocari.. mengganti ion tubuh yg hilang waktu mendaki.. eaa iklan.. hahaha..

Hoverflies atau lalat hover yang hinggap di tangan gw waktu di hutan Gunung Slamet

Hoverflies atau lalat hover yang merupakan termasuk family serangga Syrphidae, sering terlihat terbang mengapung (hovering) dan hinggap diatas bunga untuk menghisap nektar. Saat larva, mereka memakan bermacam makanan, bahkan kutu daun dan serangga penghisap tanaman. Ada sekitar 6 ribu spesies lalat hover, mereka dapat ditemukan di seluruh dunia kecuali antartika. Karena warna tubuhnya, lalat hover sering keliru dianggap tawon atau lebah. Lalat hover sebenarnya tidak berbahaya, namun mimikri mereka dapat mengusir predator.

additional source: http://desnaikhsandra.blogspot.com/2012/01/hewan-peniru-tawon.html