Kamis, Februari 03, 2011

Akhir Riwayat Kapal Perang RI Eks Penyerbuan Normandy ( World War II)


Kabar tentang rencana uji coba rudal yakhont yang didatangkan pemerintah untuk melengkapi jajaran persenjataan yang dimiliki kapal perang (KRI) milik TNI-AL memberikan angin segar di bidang pertahanan nasional.

Yakhont merupakan jenis peluru kendali (rudal) berkemampuan tinggi buatan Rusia. Dengan kecepatan 2,5 mach (2,5 kali kecepatan suara) dan dapat menghancurkan sasaran hingga jarak 300 km. Artinya armada kapal perang Indonesia kini memiliki kemampuan serang Over The Horizon atau mampu menghancurkan musuh yang berada di luar batas cakrawala penglihatan dengan daya hancur tinggi.

Untuk memiliki rudal ini juga tidak sembarangan negara bisa mengakuisisi. Setidaknya harus melalui izin dari 7 institusi pemerintah Rusia dan persetujuan langsung Presiden Rusia saat itu, Vladimir Putin. Hingga kini hanya 3 negara yang memiliki rudal tersebut, yaitu Rusia sendiri, Vietnam dan Indonesia, sedangkan Suriah yang juga berminat membeli rudal tersebut dihalangi oleh Israel yang menekan Rusia untuk tidak menjualnya karena khawatir mengganggu kestabilan di kawasan Timur Tengah.

Namun dibalik kehebatan rudal yakhont yang dimiliki Indonesia tadi, ada cerita menarik mengenai kapal-kapal perang tua TNI-AL yang akan dijadikan rumpon atau sasaran tembak uji coba rudal tersebut.

Menurut Kepala Staf TNI-AL, Laksamana Madya Soeparno, ada satu KRI yang akan dijadikan sasaran tembak dari enam kapal LST (Landing Ship Tank) eks AS yang akan dipensiunkan dan akan digantikan kapal-kapal baru buatan dalam negeri, yaitu:
- KRI Teluk Langsa (eks USS Solano County (LST-1128)),
- KRI Teluk Kau-504 (eks USS LST-652),
- KRI Teluk Tomini-508 (eks USS Bledsoe County (LST-356)),
- KRI Teluk Ratai-509 (eks USS LST-678 dan eks USS Presque Isle (APB-44)),
- KRI Teluk Saleh-510 (eks USS Clarke County (LST-601)) dan
- KRI Teluk Bone-511 (eks USS Iredell County (LST-839)).

Semua kapal tersebut merupakan kapal bekas berumur 60-70 tahun yang dulunya milik angkatan laut Amerika Serikat dan terbilang cukup bersejarah. Kapal-kapal tersebut pernah menjadi bagian dari operasi  overlord (D-Day 6 juni 1944) di masa Perang Dunia II, dimana operasi tersebut merupakan penyerbuan  laut terbesar dalam sejarah manusia.

Pendaratan pasukan sekutu di daerah Normandia, Perancis, melibatkan setidaknya 7.000 kapal dan 12.000 pesawat untuk mengangkut hampir 160.000 pasukan pada 6 Juni 1944 tersebut dan lebih dari 3.000.000 tentara sekutu hingga akhir bulan Agustus diseberangkan ke Perancis melewati selat channel untuk menembus garis pertahanan Jerman (NAZI).

Pertempuran selama 2 bulan ini berakhir dengan jatuhnya kantung falaise dan bebasnya Perancis dari pendudukan Jerman. Mungkin bagi yang pernah menonton film 'Saving Private Ryan' (1998) memiliki gambaran bagaimana sengitnya pertempuran antara pasukan sekutu dan pasukan Jerman. Di film tersebut, yang menjadi latar adalah pantai Omaha, Normandia.

konvoi Kapal perang sekutu 6 Juni 1944

Pasukan Sekutu tiba di pantai Omaha, 6 Juni 1944

Pendaratan Pasukan Sekutu di Normandia

Kembali mengenai KRI yang akan dijadikan sasaran tembak rudal yakhont tadi, TNI-AL sudah memberikan kabar mengenai rencana tersebut kepada Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy). Maksud  dari pihak TNI-AL adalah memberikan kesempatan kepada pihak AS apakah ingin membelinya kembali untuk dimuseumkan mengingat nilai historisnya.

Namun akhirnya walaupun dengan berat hati, Amerika Serikat menyetujui kapal tersebut untuk dihancurkan karena biaya untuk pengembalian ke AS yang cukup besar dan bagaimanapun kapal tersebut sudah menjadi milik Indonesia sehingga AS menyerahkan sepenuhnya kepada Indonesia, nasib terhadap kapal-kapal tua tersebut.

Banyak warga AS maupun negara-negara yang dulu tergabung dalam pasukan sekutu seperti Inggris, Perancis, dll terkejut bahwa masih ada kapal perang eks penyerbuan Normandia yang berlayar  sampai sekarang. 

Hingga kini, para pelaut Amerika pun tetap memberikan penghormatan terhadap KRI eks penyerbuan Normandia ini. Suatu ketika di perairan Indonesia KRI Teluk Tomini berpapasan dengan armada kapal laut Amerika. Mengetahui kapal yang mereka temui adalah kapal yang bersejarah bagi mereka, para awak kapal Amerika langsung naik keatas kapal dan membentuk formasi parade memberikan penghormatan layaknya seorang junior yang memberikan hormat kepada seniornya.

sumber:
diolah dari Republika, Wikipedia, dan Forum Militer Kaskus






1 komentar:

  1. sayang banget seharusnya tni al kalau mau kita menghargai negeri maritim kapal bersejarah di museumkan aja biar dilihat oleh anak cucu nilai historisnya....

    BalasHapus