Selasa, Januari 19, 2010

Lindungi Nilai Tabunganmu


Sebagai pembaca setia blog EOWI dan selalu mengikuti analisa2 cerdas yang dipaparkan oleh pak 'Imam Semar', akhirnya dalam rangka mengantisipasi menguatnya dolar amerika mulai dari beberapa hari kedepan hingga sepanjang tahun 2010, gw memutuskan untuk mengkonversi 80% tabungan gw di rekening bank mandiri ke dalam mata uang US dollar. [agak nekat memang..]

Berangkat pas jam istirahat kantor, pergilah gw (berdua bareng sama temen yang bernama Gunung) ke bank mandiri untuk narik sejumlah uang. Seperti biasa, untuk bertransaksi dengan teller bank mandiri masih juga pake sistem antrian berdiri..

Selesai narik uang, lanjut pergi ke Ekalokasari Plaza, Bogor dan langsung mencari money changer dengan niatan mendapat kurs yang lebih kompetitif. Tapi ternyata sampai di money changer, stok dollar yang gw butuhkan sedang kosong. Tapi yang menarik perhatian gw adalah bagaimana mekanisme penukaran di money changer tersebut.

Pas gw dateng, ternyata sedang ada transaksi, seorang bapak yang sedang menukar US$200 ke mata uang rupiah. Entah mungkin sudah langganan atau apa, uang dolar yang diberikan bapak tersebut tidak diperiksa sama sekali oleh petugasnya.

Dalem hati gw pikir : gimana kalo tuh duit yang dikasih palsu.? kok ga dicek terlebih dahulu.?
Atau mungkin itu hal yang lumrah dijalankan money changer pada umumnya.?
Gw sendiri ga tau persis karena gw sendiri juga awam mengenai hal ini...

Setelah itu, gw pergi mencari bank yang melayani jual beli valas [nyesel juga.. tadi kenapa ga langsung di bank mandiri aja beli dolarnya..]

Menyusuri jalan raya tajur melalui beberapa bank yang ukurannya sekelas Kantor Cabang Pembantu (KCP) hasilnya:
1. Bank BRI --> ga bisa
2. Bank Danamon --> harus punya rekening danamon
3. Bank BTN --> ga bisa
4. Bank BNI 46 --> bisanya kalo di Kantor Cabang Djuanda, tapi satpam-nya yang cukup informatif bilang: 'coba ke bank permata, keknya kcp mereka bisa jual beli valas..'
5. Akhirnya gw ke Bank Permata --> dan ternyata memang bisa..

Masuk bank dengan sandal bekas hotel [bener2 malu2 in..], langsung buru2 ambil nomor antrian karena jam sudah menunjukkan pukul 2 siang .

Lalu mengisi surat pernyataan bermaterai tentang Pembelian Mata Uang Asing Terhadap Rupiah sesuai Peraturan Bank Indonesia. Oh iya,
Fotokopi KTP juga dilampirkan di surat pernyataan tersebut.
Kemudian rupiah gw pun ditukar dengan beberapa lembar dolar amerika.

Sampai kembali ke kantor, tanda2 penguatan dolar sudah terasa seperti diberitakan okezone.com bahwa rupiah melemah di level Rp9.230 per dolar pada penutupan sore, 18 januari 2010, setelah sebelumnya rupiah dibandingkan posisi hari jumat yang melemah dari level Rp9.180 dan sempat berada pada level Rp9.205 per dolar pada senin pagi.

Kita lihat bersama beberapa bulan kedepan apakah rupiah bisa tembus minimal di level Rp13.000 per dolar amerika sesuai prediksi EOWI atau sebaliknya rupiah akan menguat ke 8.900an seperti para umumnya pengamat ekonomi lain menganalisa.

And afterall..

yang paling penting ini adalah bukan spekulasi semata..
tapi bagaimana melindungi uang kita dari rapuhnya sistem keuangan sekarang ini..

Ciao...

Have a nice year.. :D

3 komentar:

  1. mekanisme penukaran di money changer memang gax seribet seperti di bank...
    bisa dibilang teller money changer itu sudah terbiasa dan sudah menalar mana yg palsu dan asli..
    sring2 ya datang ke moneychanger di elos,untuk tnya rate atau pesan dolar bisa tlp kok ke nomer 0251 8363146
    terimakasih :)

    BalasHapus
  2. mekanisme penukaran di money changer memang gax seribet seperti di bank...
    bisa dibilang teller money changer itu sudah terbiasa dan sudah menalar mana yg palsu dan asli..
    sring2 ya datang ke moneychanger di elos,untuk tnya rate atau pesan dolar bisa tlp kok ke nomer 0251 8363146
    terimakasih :)

    BalasHapus
  3. oh gitu ya kak..

    makasih ya infonya.. hehe

    BalasHapus