Sebenernya udah dari lama denger Efek Rumah Kaca (ERK), pertama kali denger di radio singlenya yang 'di udara' keliatan kalo band yang satu ini emang 'beda'. dan dari dua album yang dirilis yaitu self titled: Efek Rumah Kaca (2007) dan Kamar Gelap (2008) semua lagunya juga enak2..
tema liriknya variatif dan bermakna, ga cuma ngomongin soal cinta tapi tema-nya sangat luas, mulai dari kritik sosial, lingkungan, sampai ngangkat tema terbunuhnya aktivis HAM (munir). IMHO.. Efek Rumah Kaca menurut gw salah satu musisi dengan lirik terbaik saat ini.
Band indie asal jakarta yang terdiri dari Cholil Mahmud (vokal, gitar), Adrian Yunan Faisal (vokal latar, bass), Akbar Bagus Sudibyo (drum, vokal latar) dengan rendah hati ngakunya beraliran pop, karena mereka merasa tidak menggunakan banyak distorsi dan efek-efek gitar dalam lagu-lagu mereka seperti selayaknya musik rock.
[tapi tetep menurut gw ERK itu lebih ke rock deh daripada pop.. :o]
Penghargaan yang udah diraih ERK diantaranya:
- Nominator AMI Award 2008
- Rookie of the Year 2008, Rolling Stone Indonesia
- Peraih MTV Music Award 2008, kategori The Best Cutting Edge
- 'Di Udara' masuk urutan no.131 dan 'Cinta Melulu' no.143 dari daftar 150 lagu Indonesia terbaik sepanjang masa versi Rolling Stone
Berikut ini lirik2 mereka:
Efek Rumah Kaca (2007) |
Efek rumah kaca
Tipis ozon berlubang
Debu kosmik hujan asam
Matahari tiada tirai
Bakal bunga tak mekar
Daun-daun berlubang
Tak berputar energi
Wajah bumi menangis
Sedang kita tak mengerti
Kita akan terbakar….
Kita akan wariskan untuk anak dan cucu kita
Tipis ozon berlubang
Debu kosmik hujan asam
Matahari tiada tirai
Bakal bunga tak mekar
Daun-daun berlubang
Tak berputar energi
Wajah bumi menangis
Sedang kita tak mengerti
Kita akan terbakar….
Kita akan wariskan untuk anak dan cucu kita
Sebelah mata
Sebelah mataku yang mampu melihat
Bercak adalah sebuah warna warna mempesona
Membaur dengan suara dibawanya kegetiran
Begitu asing terdengar
Sebelah mataku yang mempelajari
Gelombang kan mengisi seluruh ruang tubuhku
Terbentuk dari sel akut
Dan diabetes adalah sebuah proses yang alami
Tapi sebelah mataku yang lain menyadari
Gelap adalah teman setia
Dari waktu waktu yang hilang
Di udaraSebelah mataku yang mampu melihat
Bercak adalah sebuah warna warna mempesona
Membaur dengan suara dibawanya kegetiran
Begitu asing terdengar
Sebelah mataku yang mempelajari
Gelombang kan mengisi seluruh ruang tubuhku
Terbentuk dari sel akut
Dan diabetes adalah sebuah proses yang alami
Tapi sebelah mataku yang lain menyadari
Gelap adalah teman setia
Dari waktu waktu yang hilang
Aku sering diancam
Juga teror mencekam
Kerap ku disingkirkan
Sampai dimana kapan?
Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti..
Aku bisa dibuat menderita
Aku bisa dibuat tak bernyawa
Dikursilistrikkan ataupun ditikam
Jatuh cinta itu biasa saja
Kita berdua hanya berpegangan tangan
Tak perlu berpelukan
Kita berdua hanya saling bercerita
Tak perlu memuji
Ketika rindu, menggebu gebu, kita menunggu
Jatuh cinta itu biasa saja
Saat cemburu, kian membelenggu, cepat berlalu
Jatuh cinta itu biasa saja
Kita berdua tak pernah ucapkan maaf
Tapi saling mengerti
Kita berdua tak hanya menjalani cinta
Tapi menghidupi
Jika jatuh cinta itu buta
Berdua kita akan tersesat
Saling mencari di dalam gelap
Kedua mata kita gelap
Lalu hati kita gelap
Hati kita gelap
Lalu hati kita gelap
DesemberKita berdua hanya berpegangan tangan
Tak perlu berpelukan
Kita berdua hanya saling bercerita
Tak perlu memuji
Ketika rindu, menggebu gebu, kita menunggu
Jatuh cinta itu biasa saja
Saat cemburu, kian membelenggu, cepat berlalu
Jatuh cinta itu biasa saja
Kita berdua tak pernah ucapkan maaf
Tapi saling mengerti
Kita berdua tak hanya menjalani cinta
Tapi menghidupi
Jika jatuh cinta itu buta
Berdua kita akan tersesat
Saling mencari di dalam gelap
Kedua mata kita gelap
Lalu hati kita gelap
Hati kita gelap
Lalu hati kita gelap
Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Dibalik awan hitam
Smoga ada yang menerangi sisi gelap ini,
Menanti..
Seperti pelangi setia menunggu hujan reda
Aku selalu suka sehabis hujan dibulan desember,
Di bulan desember
Sampai nanti ketika hujan tak lagi
Meneteskan duka meretas luka
Sampai hujan memulihkan luka
Bukan lawan jenis
Aku bertemu kamu dalam gelap
Aku menuntunmu menuju terang,
Menuju terang dari gelap malam
Kamu simpan gambarku dalam hati
Dalam mimpi, dan di dalam hati
Dalam mimpi, dan di dalam hati
Aku takut kamu suka pada diriku
Karena memang aku bukan lawan jenismu
Maafkan aku karena mengisi relung hatimu
Karena memang aku bukan lawan jenismu
Kita bertemu muka lagi
Hanya menatap tanpa bahasa
Tanpa isyarat memendam tanya
Masihkah ku di dalam mimpimu?
Belanja terus sampai matiAku bertemu kamu dalam gelap
Aku menuntunmu menuju terang,
Menuju terang dari gelap malam
Kamu simpan gambarku dalam hati
Dalam mimpi, dan di dalam hati
Dalam mimpi, dan di dalam hati
Aku takut kamu suka pada diriku
Karena memang aku bukan lawan jenismu
Maafkan aku karena mengisi relung hatimu
Karena memang aku bukan lawan jenismu
Kita bertemu muka lagi
Hanya menatap tanpa bahasa
Tanpa isyarat memendam tanya
Masihkah ku di dalam mimpimu?
akhir dari sebuah perjalanan
mendarat di sudut pertokoan
buang kepenatan
awal dari sebuah kepuasan
kadang menghadirkan kebanggaan
raih keangkuhan
tapi tapi
itu hanya kiasan
juga juga suatu pembenaran
atas bujukan setan,
hasrat yang dijebak jaman
kita belanja terus sampai mati
duhai korban keganasan peliknya kehidupan urban
duhai korban keganasan peliknya kehidupan urban
Debu-debu berterbangan
Demi masa
Sungguh kita tersesat
Membiaskan yang haram
Karena kita manusia
Demi masa
Sungguh kita terhisap
Ke dalam lubang hitam
Karena kita manusia
Pada saatnya nanti
Tak bisa bersembunyi
Kitapun menyesali, kita merugi
Pada siapa mohon perlindungan
Debu-debu berterbangan
MelankoliaDemi masa
Sungguh kita tersesat
Membiaskan yang haram
Karena kita manusia
Demi masa
Sungguh kita terhisap
Ke dalam lubang hitam
Karena kita manusia
Pada saatnya nanti
Tak bisa bersembunyi
Kitapun menyesali, kita merugi
Pada siapa mohon perlindungan
Debu-debu berterbangan
Tersungkur di sisa malam
Kosong dan rendah gairah
Puisi yang romantik
Menetes dari bibir
Murung itu sungguh indah
Melambatkan butir darah
Nikmatilah saja kegundahan ini
Segala denyutnya yang merobek sepi
Kelesuan ini jangan lekas pergi
Aku menyelami sampai lelah hati
Insomnia
Insomnia coba aku, Pecahkan sgala misterimu
Ku nanti dan ku cari seserpih mimpi
Kau bunuh suhu disangkarku
Cuaca di tamanku
Gerimis datang musnahlah gersang
ku tetap terjaga, aku tetap terjaga
Habis terkuras kelenjar air mata
ku tetap terjaga, aku tetap terjaga…..
insomnia…….
Ku rindu untuk bercumbu Mesra alam bawah sadarku
Ku nanti dan ku cari seserpih mimpi
Kau bunuh suhu di sangkarku
Cuaca di tamanku, musim di kanvasku
JalangInsomnia coba aku, Pecahkan sgala misterimu
Ku nanti dan ku cari seserpih mimpi
Kau bunuh suhu disangkarku
Cuaca di tamanku
Gerimis datang musnahlah gersang
ku tetap terjaga, aku tetap terjaga
Habis terkuras kelenjar air mata
ku tetap terjaga, aku tetap terjaga…..
insomnia…….
Ku rindu untuk bercumbu Mesra alam bawah sadarku
Ku nanti dan ku cari seserpih mimpi
Kau bunuh suhu di sangkarku
Cuaca di tamanku, musim di kanvasku
Siapa yang berani bernyanyi
Nanti akan dikebiri
Siapa yang berani menari
Nanti kan dieksekusi
Karena mereka, paling suci
Lalu mereka bilang kami jalang
Karena kami, beda misi
Lalu mereka bilang kami jalang
Cinta Melulu
Nada nada yang minor
Lagu perselingkuhan
Atas nama pasar semuanya begitu klise
Elegi patah hati
Ode pengusir rindu
Atas nama pasar semuanya begitu banal
Lagu cinta melulu
Kita memang benar benar melayu
Suka mendayu dayu
Lagu cinta melulu
Apa memang karena kuping melayu
Suka yang sendu sendu
Lagu cinta melulu
Nada nada yang minor
Lagu perselingkuhan
Atas nama pasar semuanya begitu klise
Elegi patah hati
Ode pengusir rindu
Atas nama pasar semuanya begitu banal
Lagu cinta melulu
Kita memang benar benar melayu
Suka mendayu dayu
Lagu cinta melulu
Apa memang karena kuping melayu
Suka yang sendu sendu
Lagu cinta melulu
Kamar Gelap (2008) |
Kamar Gelap
yang kau jerat adalah riwayat
tidak punah jadi sejarah
yang bicara adalah cahaya
dikonstruksi dikomposisi
padam semua lampu
semua lampu
membekukan yang cair
mencairkan yang beku
jangan kabur berjamur
segala negatif menuju positif
kekal...
Tubuhmu Membiru
kamu ingin melompat.
ingin sekali melompat.
dari ketinggian di ujung sana.
menuju entah apa namanya.
coba buka lah mata.
indah di bawah sana.
tutup rapat kedua telinga.
dari bisikan entah dimana.
kau terbang dari ketinggian mencari yang paling sunyi.
dan kau melayang mencari mimpi2 yang tak kunjung nyata.
kulihat engkau terkulai
tubuhmu membiru tragis. tragis.
perihmu yang menganga.
tak hentinya bertanya.
hidup tak selamanya linier.
tubuh tak seharusnya tersier.
coba buka lah mata.
indah di bawah sana.
tutup rapat kedua telinga.
dari bisikan entah dimana.
Kau dan Aku Menuju Ruang Hampaakan ke manakah aku dibawanya ?
hingga saat ini menimbulkan tanya
engkau dan aku menuju ruang hampa
tak ada sesiapa hanya kita berdua
kau belah dadaku mengganti isinya
dihisap pikiranku memori terhapus
terkunci mulutku menjeritkan pahit…
uuuuu….
hingga kau belah rongga dadaku
mengganti isinya dengan batu
hinggat kau kunci rapat mulutku
engkau dan aku bumi dan langit
akan ke manakah aku dibawanya ?
hingga saat ini menimbulkan tanya
engkau dan aku menuju ruang hampa
tak ada sesiapa hanya kita berdua
kau belah dadaku mengganti isinya
dihisap pikiranku memori terhapus
terkunci mulutku menjeritkan pahit…
uuuuu….
hingga kau belah rongga dadaku
mengganti isinya dengan batu
hinggat kau kunci rapat mulutku
engkau dan aku bumi dan langit akan ke manakah aku dibawanya ?
hingga saat ini menimbulkan tanya
engkau dan aku menuju ruang hampa
tak ada sesiapa hanya kita berdua
kau belah dadaku mengganti isinya
dihisap pikiranku memori terhapus
terkunci mulutku menjeritkan pahit…
uuuuu….
hingga kau belah rongga dadaku
mengganti isinya dengan batu
hinggat kau kunci rapat mulutku
engkau dan aku bumi dan langit
Mosi Tidak Percaya
ini masalah kuasa, alibimu berharga
kalau kami tak percaya, lantas kau mau apa?
kamu tak berubah, selalu mencari celah
lalu smakin parah, tak ada jalan tengah
pantas kalau kami marah, sebab dipercaya susah
jelas kalau kami resah, sebab argumenmu payah
kamu ciderai janji, luka belum terobati
kami tak mau dibeli, kami tak bisa dibeli
janjimu pelan pelan akan menelanmu
ini mosi tidak percaya, jangan anggap kami tak berdaya
ini mosi tidak percaya, kami tak mau lagi diperdaya
kalau kami tak percaya, lantas kau mau apa?
kamu tak berubah, selalu mencari celah
lalu smakin parah, tak ada jalan tengah
pantas kalau kami marah, sebab dipercaya susah
jelas kalau kami resah, sebab argumenmu payah
kamu ciderai janji, luka belum terobati
kami tak mau dibeli, kami tak bisa dibeli
janjimu pelan pelan akan menelanmu
ini mosi tidak percaya, jangan anggap kami tak berdaya
ini mosi tidak percaya, kami tak mau lagi diperdaya
Lagu Kesepian
ku tak melihat kau membawa terang
yang kau janjikan
kau bawa bara berserak di halaman
hingga kekeringan
oh dimana terang yang kau janjikan
aku kesepian
dimana tenang yang kau janjikan
aku kesepian
dimana menang yang kau janjikan
aku kesepian
sepi...
ku tak melihat kau membawa tenang
yang kau janjikan
kau bawa debu bertebar di beranda
berair mata
Hujan Jangan Marah
lihatkah? aku pucat pasi, sembilu hisapi jemari
setiap ku peluk dan menangisi hijau pucatnya cemara
yang sedih aku letih
dengarkah? Jantungku menyerah, terbelah di tanah yang merah
Gelisah dan hanya suka bertanya pada musim kering
melemah dan melemah
Hujan, hujan jangan marah...
lihatkah? aku pucat pasi, sembilu hisapi jemari
setiap ku peluk dan menangisi hijau pucatnya cemara
yang sedih aku letih
dengarkah? Jantungku menyerah, terbelah di tanah yang merah
Gelisah dan hanya suka bertanya pada musim kering
melemah dan melemah
Hujan, hujan jangan marah...
setiap ku peluk dan menangisi hijau pucatnya cemara
yang sedih aku letih
dengarkah? Jantungku menyerah, terbelah di tanah yang merah
Gelisah dan hanya suka bertanya pada musim kering
melemah dan melemah
Hujan, hujan jangan marah...
lihatkah? aku pucat pasi, sembilu hisapi jemari
setiap ku peluk dan menangisi hijau pucatnya cemara
yang sedih aku letih
dengarkah? Jantungku menyerah, terbelah di tanah yang merah
Gelisah dan hanya suka bertanya pada musim kering
melemah dan melemah
Hujan, hujan jangan marah...
Kenakalan Remaja di Era Informatika
senang mengabadikan tubuh yang tak berhalang
padahal hanya iseng belaka
ketika birahi yang juara
etika menguap entah kemana
oh nafsu menderu deru
bikin malu...
oh nafsu menderu deru
susah maju...
rekam dan memamerkan badan yang lainnya
mungkin hanya untuk kenangan
apakah kita tersesat arah
mengapa kita tak bisa dewasa
Menjadi Indonesia
ada yang memar, kagum banggaku
malu membelenggu
ada yang mekar, serupa benalu
tak mau temanimu
lekas,
bangun tidur berkepanjangan
menyatakan mimpimu
cuci muka biar terlihat segar
merapikan wajahmu
masih ada cara menjadi besar
ada yang runtuh, tamah ramahmu
beda teraniaya
ada yang tumbuh, iri dengkimu
cinta pergi kemana?
memudakan tuamu
menjelma dan menjadi indonesia
Jangan Bakar Buku
karena setiap lembarnya, mengalir berjuta cahaya
karena setiap aksara membuka jendela dunia
kata demi kata mengantarkan fantasi
habis sudah, habis sudah
bait demi bait pemicu anestesi
hangus sudah, hangus sudah
karena setiap abunya membangkitkan dendam yang reda
karena setiap dendamnya menumbuhkan hasutan baka
Banyak Asap Disana
hidup tak lagi sama konglomerasi pesta
lapar bagai hama tak ada yang tersisa
dedikasi dijaga berjejal di kepala
demi sanak saudara hingga menyesakkan dada
diskriminasi hanya untuk kita semua
kado bersama sama di musim perik tiba
yang muda lari ke kota, berharap tanahnya mulia
kosong di depan mata, banyak asap di sana
menanam tak bisa, menangis pun sama
gantung cita cita di tepian kota
Laki-laki Pemalu
senja akan segera berlalu
seorang lelaki melintas menyimpan malu
menyusul langkah sang gadis yang mungil
tapak kakinya yang lelah menyisakan perih
nanti malam kan ia jerat rembulan
disimpan dalam sunyi hingga esok hari
lelah berpura pura bersandiwara
esok pagi kan seperti hari ini
menyisakan duri, menyisakan perih
menyisakan sunyi...aaa...
berharap gadis mengerti hatinya
tetes keringat mengalir mencoba melawan ragu
Balerina
Hidup bagai balerina
gerak maju berirama
detaknya dimana mana seperti udara
hidup bagai balerina
menghimpun energi, mengambil posisi
menjejakkan kaki, meniti temali
merendah meninggi rasakan api, konsentrasi
biar tubuhmu berkelana, lalui kegelisahan
mencari keseimbangan mengisi ketiadaan
di kepala dan di dada
hidup trasa begitu lentur
raba tekstur ciptakan gestur
berjingkat tidak teratur seperti melantur
hidup terasa begitu lentur
single baru:
EFEK RUMAH KACA - Hilang
rindu kami seteguh besi
hari demi hari menanti
tekad kami segunung tinggi
takut siapa?? semua hadapi…
Yang hilang menjadi katalis
disetiap kamis
nyali berlapis
Marah kami senyala api
didepan istana berdiri…
Yang hilang menjadi katalis
disetiap kamis
nyali berlapis
yang ditinggal takkan pernah diam
mempertanyakan kapan pulang?
aaaaaaaaaa…….aaaaaaa………..aaaaaa….
Dedy Hamdun HILANG Mei 1997
Ismail HILANG Mei 1997
Hermawan Hendrawan HILANG Maret 1998
Hendra Hambali HILANG Mei 1998
M Yusuf HILANG Mei 1997
Nova Al Katiri HILANG Mei 1997
Petrus Bima Anugrah HILANG Maret 1998
Sony HILANG April 1997
Suyat HILANG Februari 1998
Ucok Munandar Siahaan HILANG Mei 1998
Yadin Muhidin HILANG Mei 1998
Yani Afri HILANG April 1997
Wiji Tukul HILANG Mei 1998
HILANG..
sumber:
efekrumahkaca.multiply.com
musiklib.org
id.wikipedia.org
last.fm
jakartabeat.net
Haruskah aku cemburu? Barulah saja kuucap cinta..
BalasHapusKuingin cinta itu dibagi bersama...
meskikah cinta membuatku inginkan segala?
itu lirik lagu juga apa puisi.?
BalasHapusbagus juga kata2nya.. :)
mirip lagu2nya Lontar Band.....kritis dan menyengat...
BalasHapuslontar band yang dari surabaya ya..?
BalasHapushmm sebenernya kalo saya liat2 lontar band lebih ke politik dan perlawanan..
kalo Efek Rumah Kaca tema liriknya lebih luas..
contohnya:
- 'kamar gelap' cerita tentang proses pembuatan foto secara analog (bukan digital)
- 'sebelah mata' cerita tentang penyakit glaukoma yang diidap salah satu personilnya, dimana beliau mengalami penurunan kemampuan penglihatan sebelah matanya akibat diabetes
- 'belanja terus sampai mati' dan 'kenakalan remaja di era informatika' lebih ke kritik sosial
ya.. kira2 begitu..
don't hesitate to correct me if im wrong.. :D
thanks udah mampir..
Klo mnurut w "kamar gelap" punya arti lebih luas lagy.. misalnya tentang motivasi hidup
Hapusada yg tau gak, judul lagu ERK yg di dlm liriknya ada kata "gelas ke tiga"
BalasHapusuda lama bgt saya liat videonya di TV, sampe lupa judulnya..
setau gw ngga ada deh bro yang pake kata 'gelas ke tiga'..
BalasHapusoh.. mungkin lagunya The Adams, judulnya: Konservatif..
petikan liriknya:
"Siang lambat laun telah menjadi malam
Dan kini telah gelas ketiga
Jam sembilan malam aku pulang.."
bener ngga.?
Halo estrada, saya juga fans berat ERK.. Thanks dah share lirik-liriknya. Salam di udara :)
BalasHapussama2.. :D
HapusMungkin dg power of word dunia dan negara ini akan mampu koreksi diri jika dibandingkan dg kekerasan fisik...... so semangat adjah buat ERK... lanjutkan karya mu...!!!!
BalasHapuskalo estrada buat cowo ya ? nama fansnya apa ?
BalasHapusmantep banget gan ,ERK akut
BalasHapusmantep banget gan ,ERK akut
BalasHapusgan ane minta .. semua lagu lagu efek rumah kaca dong ... ane
BalasHapuskurang tau semua lagu2 ERk ,,,
terimakasih
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusBro kalo mau lagu2 ERK silahkan mampir ke efekrumahkaca.net itu website resmi mereka dan lagu2 mereka sudah di legalkan bisa di download gratis disana :)
Hapus"Hilang" is the best Efek Rumah Kaca 's song according me ...
BalasHapuskode lagu untuk blog, ada tidak ?
BalasHapus