Bogor (ANTARA News) - Rektor Institut Pertanian Bogor Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto, M.Sc meraih penghargaan program pemberdayaan masyarakat.
"Rektor mendapat penghargaan itu karena dinilai memiliki kepedulian dan kepeloporan dalam program pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui posdaya (pos pemberdayaan masyarakat)," kata Kepala Humas IPB Ir Henny Windarti di Bogor, Selasa.
Ia menjelaskan, penghargaan itu diberikan dalam rangka perayaan HUT ke-15 Yayasan Dana Sejahtera Mandiri, yang dipimpin Prof Dr Haryono Suyono.
Selain kepada Rektor IPB, penghargaan juga diberikan kepada Rektor UPI Bandung, Unsoed Purwokerto, Unmer Malang, USW Yogyakarta, Universitas Ronggolawe Tuban, dan UNG Gorontalo.
"Rektor mendapat penghargaan itu karena dinilai memiliki kepedulian dan kepeloporan dalam program pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui posdaya (pos pemberdayaan masyarakat)," kata Kepala Humas IPB Ir Henny Windarti di Bogor, Selasa.
Ia menjelaskan, penghargaan itu diberikan dalam rangka perayaan HUT ke-15 Yayasan Dana Sejahtera Mandiri, yang dipimpin Prof Dr Haryono Suyono.
Selain kepada Rektor IPB, penghargaan juga diberikan kepada Rektor UPI Bandung, Unsoed Purwokerto, Unmer Malang, USW Yogyakarta, Universitas Ronggolawe Tuban, dan UNG Gorontalo.
Menurut dia, Posdaya Mandiri Terpadu Desa Cikarawang, yang merupakan binaan IPB, juga termasuk salah satu pihak yang menerima penghargaan dalam acara tersebut.
Ketua Yayasan Damandiri Haryono Suyono dalam pokok-pokok pikirannya menyatakan, untuk mendukung upaya peningkatan pemberdayaan keluarga guna menyukseskan program pembangunan yang berkeadilan, pihaknya memfokuskan sejumlah prioritas atau pilar kekuatan pembangunan.
Ia menjelaskan, prioritas pertama adalah keluarga pra-sejahtera di pedesaan dan perkotaan melalui pembentukan dan pengisian.
Menurut dia, sekurangnya 8.000 posdaya yang mulai berkembang di daerah-daerah sebagian yang berhasil akan ditunjuk menjadi pusat pendidikan dan pelatihan Posdaya bagi keluarga dari daerah lain yang
ingin mengembangkan Posdaya.
Kegiatan pada pilar kedua, dilakukan melalui upaya sosialisasi Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2010 yang secara khusus ditujukan untuk mendorong peningkatan program pembangunan yang berkeadilan.
Kegiatannya meliputi tiga program utama, yaitu program pro-rakyat, program keadilan untuk semua, dan program pencapaian tujuan pembangunan abad milenium (MDGs).
Untuk pilar ketiga akan diusahakan mengajak sebanyak mungkin perguruan tinggi melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2010 melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Posdaya.
Dalam kaitan itu, kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dipacu melalui fasilitasi dari Kementerian Pendidikan Nasional, khususnya Ditjen Pendidikan Tinggi dan aparatnya secara luas dan dinamik.
Pilar keempat, katanya, mulai tahun 2011 ini adalah kerja sama antara Yayasan Damandiri dan bank-bank yang menyalurkan kredit Pundi akan didorong menjadi program "financial inclusion", yaitu mewujudkan cita-cita Gerakan Sadar Menabung sebagai upaya membangun masyarakat mandiri.
Sedangkan pilar kelima, Yayasan Damandiri akan meningkatkan kerja sama dengan Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) dalam mengajak lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan agar makin mampu menerjunkan tenaga ahlinya ke posdaya-posdaya di perdesaan guna membantu membangun sumberdaya profesional yang bisa membantu keluarga melakukan usaha preventif.(*)
(A035/Y006)
Ketua Yayasan Damandiri Haryono Suyono dalam pokok-pokok pikirannya menyatakan, untuk mendukung upaya peningkatan pemberdayaan keluarga guna menyukseskan program pembangunan yang berkeadilan, pihaknya memfokuskan sejumlah prioritas atau pilar kekuatan pembangunan.
Ia menjelaskan, prioritas pertama adalah keluarga pra-sejahtera di pedesaan dan perkotaan melalui pembentukan dan pengisian.
Menurut dia, sekurangnya 8.000 posdaya yang mulai berkembang di daerah-daerah sebagian yang berhasil akan ditunjuk menjadi pusat pendidikan dan pelatihan Posdaya bagi keluarga dari daerah lain yang
ingin mengembangkan Posdaya.
Kegiatan pada pilar kedua, dilakukan melalui upaya sosialisasi Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2010 yang secara khusus ditujukan untuk mendorong peningkatan program pembangunan yang berkeadilan.
Kegiatannya meliputi tiga program utama, yaitu program pro-rakyat, program keadilan untuk semua, dan program pencapaian tujuan pembangunan abad milenium (MDGs).
Untuk pilar ketiga akan diusahakan mengajak sebanyak mungkin perguruan tinggi melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2010 melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Posdaya.
Dalam kaitan itu, kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dipacu melalui fasilitasi dari Kementerian Pendidikan Nasional, khususnya Ditjen Pendidikan Tinggi dan aparatnya secara luas dan dinamik.
Pilar keempat, katanya, mulai tahun 2011 ini adalah kerja sama antara Yayasan Damandiri dan bank-bank yang menyalurkan kredit Pundi akan didorong menjadi program "financial inclusion", yaitu mewujudkan cita-cita Gerakan Sadar Menabung sebagai upaya membangun masyarakat mandiri.
Sedangkan pilar kelima, Yayasan Damandiri akan meningkatkan kerja sama dengan Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) dalam mengajak lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan agar makin mampu menerjunkan tenaga ahlinya ke posdaya-posdaya di perdesaan guna membantu membangun sumberdaya profesional yang bisa membantu keluarga melakukan usaha preventif.(*)
(A035/Y006)
source: antara news portal
[btw, gw baru tau bapak itu rektor ipb.. hahaha.. :D ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar