Bandung - Depok awalnya hanyalah daerah sepi dan terpencil di Provinsi Jawa Barat, berlokasi di selatan perbatasan Jakarta. Kemudian dibentuk Kota Administratif Depok yang diresmikan tanggal 18 Maret 1982 seiring bertumbuhnya penduduk. Sejak saat itu, Depok semakin ramai, sehingga Depok pun “naik pangkat” kembali menjadi sebuah Kota yang mandiri pada 20 April 1999.
Walaupun Depok merupakan salah satu kota yang berusia relatif muda di antara kota-kota lainnya di Provinsi Jawa Barat, Kota Depok telah mencatatkan berbagai prestasi gemilang, baik di tingkat provinsi, nasional, dan internasional. Prestasi-prestasi tersebut membuat Depok sejajar dengan kota-kota lain di Provinsi Jawa Barat, bahkan di seluruh Indonesia.
Berikut ini beberapa prestasi yang telah dicapai Kota Depok selama lima tahun terakhir (2006-2010):
1. Administrasi Kepegawaian Terbaik Nomor 2 se-Indonesia dan Nomor 1 se-Jawa Barat (versi Badan Kepegawaian Negara), yang menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Depok telah melakukan pengelolaan aparat-aparatnya dengan profesional. Hal ini akan membawa keberhasilan Pemerintah Kota Depok dalam melayani warganya.
2. Angka Harapan Hidup (AHH) tertinggi se-Jawa Barat, Nomor 2 se-Indonesia. Ini menunjukkan tingginya dengan derajat kesehatan dan produktivitas masyarakatnya.
3. Angka kematian bayi terendah se-Indonesia (versi Depkes RI) dan Angka Kematian Ibu Melahirkan dari No. 1 Terburuk menjadi No 1 Terbaik se-Jawa Barat.
4. Pada tahun 2008, Depok memiliki Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)-nya sendiri. RSUD Kota Depok ini menyandang predikat ISO 9001 pada 2009. Hingga kini, RSUD Kota Depok telah melayani lebih dari 51.000 orang, di antaranya ada 19.000 pasien tidak mampu. Tidak hanya yang dari Kota Depok, RSUD Kota Depok juga melayani pasien tidak mampu dari Kabupaten Bogor.
5. Rukun Warga (RW) Siaga pertama se-Indonesia & Juara 1 Kota Siaga se-Jawa Barat, seluruh RW telah menjadi RW Siaga. Jika program kesehatan nasional mencanangkan Indonesia Sehat, Kabupaten Sehat, dan baru sampai kepada Desa Sehat; kota Depok telah selangkah lebih maju, yaitu mencapai hingga RW Sehat. RW Siaga telah mendorong partisipasi masyarakat untuk aktif membangun wilayahnya, bersama-sama pemerintah.
6. IPM (Index Pembangunan Manusia) tertinggi se-Jawa Barat dan Nomor 3 se-Indonesia, yaitu 78,68 pada tahun 2009. IPM yang juga disebut Human Development Index mengukur tingkat daya beli, kesehatan, dan pendidikan. Dengan angka indeks itu, maka secara umum Kota Depok telah berhasil meningkatkan kualitas dan kapasitas warga kota menjadi lebih baik di antara kota-kota lain di Indonesia.
7. Dipercaya sebagai tempat Penyelenggaraan MTQ ke-31 tingkat Jawa Barat (2010), yang merupakan kesempatan pertama kalinya untuk Depok. Kepercayaan dalam memilih tempat ini membuktikan bahwa Depok merupakan salah satu kawasan religius di Jawa Barat dan membuktikan baiknya fasilitas-fasilitas yang ada di Depok.
Prestasi-prestasi tersebut, dan berbagai prestasi lainnya, dicapai bukan hanya karena kerja keras pemerintahan Kota Depok saja. Walikota Nur Mahmudi Isma’il dan Wakil Walikota Yuyun Wirasaputra tidak dapat melakukan apa-apa tanpa kerja keras dan partisipasi pembangunan yang dilakukan bersama-sama oleh para pemangku kepentingan di Kota Depok.
Oleh karena itu, kerja keras dan berbagai bentuk partisipasi pembangunan dari aparat pemerintah, DPRD, pengusaha, juga segenap warga Depok harus terus dilakukan. Tidak lain, agar Depok bisa melanjutkan pembangunannya, melayani dan mensejahterakan masyarakatnya.
(ndr/ern)
sumber: DETIK BANDUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar