Rabu, Agustus 17, 2011

it's not about the destination, but the journey

Setiap orang punya jalan hidupnya sendiri. Masing-masing juga punya cara pandang atau perspektif yang berbeda-beda dalam menjalaninya. Sama halnya ketika kita melakukan suatu perjalanan, ada kutipan bagus yg gw lupa siapa penulis pertamanya, yaitu "it's not about the destination, but the journey".
 

Jadi dalam sebuah perjalanan itu fokus utama harusnya bukan hanya tentang tujuan perjalanan kita, tapi lebih bagaimana kita bisa mengambil hikmah atau pelajaran dari perjalanan itu sendiri, dan sejauhmana pelajaran yang di dapat seseorang juga tergantung dari bagaimana orang tersebut menggunakan perspektif-nya.


Perjalanan bersama kawan bisa ngajarin kita bagaimana rasanya kebersamaan, kerjasama, solidaritas atau kesetiakawanan, dan juga saling belajar dari pengalaman masing-masing anggota perjalanan. sedangkan perjalanan seorang diri asik banget buat merenung, instropeksi diri, belajar untuk tenang dan mengambil keputusan.

Begitu juga dengan hiking, menurut gw naik gunung itu bukan cuma perjalanan dari basecamp sampai ke puncaknya aja. Tapi perjalanan sesungguhnya itu mulai dari kita buat perencanaan perjalanan hingga sampai pulang ke rumah membawa rasa senang, lelah, dan juga kenangan akan momen-momen perjalanan dalam memori.

Semua itu pada akhirnya mengajarkan kita untuk lebih bersyukur akan hidup yang kita jalanin sekarang.

Ketika makan dan minum enak di sebuah restoran maka akan mengingat dimana saat kehabisan persediaan air minum dan terpaksa minum dari menadah air hujan di hutan, atau saat dimana makan cokelat atau minum susu coklat panas hanya sekedar untuk mengusir gemetar dan dinginnya malam di puncak gunung.

Ketika tidur di rumah atau di kamar hotel yang berkasur empuk dan nyaman maka akan mengingat dimana saat tidur diatas tanah dan hanya berlapis alas tenda dan matras tipis, menggigil kedinginan, atau mengingat saat tidur di atas bus luar kota yang sedang melaju kencang atau sulitnya memejamkan mata di dalam kereta ekonomi selama berjam-jam.

Ketika menatap jendela kantor ke arah luar maka gw tiba2 mengingat bagaimana ketika gw sendirian naik bus dari surabaya ke jakarta.. masih ingat ketika bus menyusuri pantai utara jawa yang lautnya berwarna biru.. perahu nelayan terlihat di kejauhan berlayar di dekat tanker besar dan stasiun pengeboran minyak lepas pantai.. awalnya gw kira akan kesepian, ternyata dengan ngobrol dengan orang2 membuat gw sadar.. maybe im not totally stranger in this loneliness.. haha..

mungkin itulah mengapa orang2 diluar sana terus melakukan petualangan ataupun perjalanan...

dan gw rasa, gw juga beruntung bisa ikut merasakannya..

jadi kangen pengen jalan2 lagi.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar