sumber gambar: bisnis.com |
Beberapa waktu yang lalu sekilas baca di linimasa atau timeline twitter ada seorang teman yang bilang kalo 'investasi di saham itu riba'.. hmm.. padahal mahasiswa ekonomi lho.. :'(
gw rada males sih kalo komen twit orang yang berujung debat begini.. entar ketauan deh kalo gw sotoy.. haha..
gw rada males sih kalo komen twit orang yang berujung debat begini.. entar ketauan deh kalo gw sotoy.. haha..
Sebenernya ga kaget2 amat.. bahkan seorang dosen dan juga guru besar dari perguruan tinggi ternama pernah bilang juga di twitter kalo saham itu judi.. weleh..
Sebenernya gimana sih hukum berinvestasi saham menurut Hukum Syariah Islam.?
langsung aja deh kita liat pendapat ustadz biar lebih meyakinkan..
Pertanyaan:
Apakah diperbolehkan bermain saham syariah? Apa dasarnya?
Ari ganda (ari**@***.com)
Jawaban:
Wa’alaikumussalam. Saudara Ari Ganda, semoga Allah merahmati Saudara dan juga keluarga.
Saham adalah surat bukti kepemilikan atas suatu perusahaan atau
sebagian darinya; tak ubahnya surat sertifikat tanah, kendaraan, atau
lainnya. Karena itu, hukum memperjual-belikannya mengikuti bidang usaha
perusahaan yang menerbitkan saham tersebut, yaitu wajib memenuhi syarat:
- Perusahaan tersebut bergerak dalam usaha yang halal.
- Pengelolaan keuangannya benar, tidak menggunakan pembiayaan riba atau menerapkan persyaratan riba (berbunga bila telat bayar) ketika memberikan pinjaman sebagian dananya.
- Pembeliannya dilakukan dengan cara-cara yang benar, yaitu dari pemilik atau yang mewakilinya, bukan dari penjual saham yang tidak memiliki saham (broker), yang kadang kala hanya meminjam saham orang lain untuk dijual dalam tempo singkat, untuk kemudian dibeli kembali dan dikembalikan kepada pemilik saham yang sah.
- Tidak menjual kembali saham yang telah dibeli kecuali bila proses serah terima saham dari penjual pertama benar-benar telah tuntas.
Wassalamu ‘alaikum.
Dijawab oleh Ustadz Dr. Muhammad Arifin Baderi, M.A. (Dewan Pembina Senior Konsultasi Syariah).
[Dr. Muhammad Arifin Baderi, M.A adalah Doktor lulusan Universitas Islam Madinah, Arab Saudi. Pendidikan S1, S2, dan S3 beliau diselesaikan di jurusan yang sama, yaitu jurusan Fikih, Fakultas Syariah. Beliau adalah pembina Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), pengasuh milis Syariah PM-Fatwa, majalah Pengusaha Muslim, dan website PengusahaMuslim.com, serta dewan pembina KonsultasiSyariah.com]
Baca selengkapnya: http://www.konsultasisyariah.com/hukum-bermain-saham-syariah/#ixzz1yfsBsb5C
---------------------------------------------------
tuh kan.. hukumnya halal.. tapi walaupun gitu ada juga syaratnya biar ga disebut haram.. nah kita bahas deh..
Sebenernya Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia juga udah ngeluarin Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 80, tentang Penerapan Prinsip
Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar
Regular Bursa Efek. Fatwa tersebut mencantumkan 14 hal di bursa efek
yang tidak sesuai dengan prinsip syariah.
Larangan itu antara lain adalah larangan front running, memberikan
informasi yang menyesatkan, perdagangan semu yang tidak mengubah
kepemilikan (wash sale), pre-arrange trade, pooling of interest, cornering, marking at the close, insider trading, serta
penawaran palsu. Selain itu terdapat dua tambahan larangan dari
larangan yang telah diketahui para investor di pasar modal, yaitu short selling dan margin trading.
Dari larangan2 tersebut itu mengatur apa yang ga boleh dari sudut pandang transaksi perdagangan sahamnya.. dan sebenernya oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pun larangan2 tersebut juga beberapa sudah diakomodir sebelumnya..
Kalo BEI udah punya peraturan tersebut lalu bedanya apa dengan saham syariah yang disinggung MUI.?
Perbedaan saham syariah dengan saham biasa itu adalah adanya proses screening atau penyaringan emiten yang dalam menjalankan usahanya tidak bertentangan dengan prinsip syariah atau yang tadi kata pak Ustadz itu "bergerak di bidang usaha yang halal" dan "tidak melakukan riba". Jadi saham-saham perusahaan rokok, perbankan dan pembiayaan atau perusahaan produsen minuman keras / bir itulah yang ga masuk saham syariah.
Ada yang bilang saham kan spekulasi.. spekulasi itu judi.. Bang Rhoma juga bilang kalo judi itu haram.. hehehe
Spekulasi itu apa sih.? makanya judulnya gw bilang 'invest your time before invest your money'..
sebelum berinvestasi itu pelajari dulu.. lakukan analisa.. mulai dari jenis/bidang usaha, laporan keuangannya, sampai juga rencana2 korporasi seperti ekspansi usaha dll. Dengan begitu kita tau gimana fundamentalnya dan mau kemana perusahaan yang sahamnya kita miliki (prospek).
jadi sebenernya investasi kita itu adalah membeli perusahaan.. bukan sekedar beli kertas semata..
tanpa pengetahuan tersebut barulah disebut apa yang namanya spekulasi atau judi.. beli saham A karena berharap naik.. naik kenapa.? ga tau.. kira2 aja.. :hammer:
invest saham juga beda dengan judi yang sifatnya zero sum game.. atau artinya di satu sisi pihak untung dengan membuat pihak lainnya rugi.. kaya taruhan gitu.. kalo transaksi saham murni jual beli seperti orang dagang..
memang analisa kita belum tentu benar..
perusahaan bisa untung dan bisa juga rugi.. tapi bisnis pada umumnya
emang gini kan.? kita modalin tukang pecel ayam jualan di pinggir jalan
apa udah pasti untung.?
rugi inilah yang namanya risiko investasi.. kalo untung dapet deh dividen yang berasal dari laba usaha / profit perusahaan.. sama kan prinsipnya sama bagi hasil.?
semakin bagus perusahaan maka harga sahamnya akan meningkat karena value perusahaan meningkat dan minat investor untuk membeli sahamnya juga makin tinggi.. inilah yang dinamakan capital gain.. atau keuntungan dari kenaikan harga saham.
*walaupun ada juga saham yang naik karena hasil spekulasi atau mainan bandar, bukan karena kinerjanya.. biasanya disebut 'saham gorengan'..
semakin bagus perusahaan maka harga sahamnya akan meningkat karena value perusahaan meningkat dan minat investor untuk membeli sahamnya juga makin tinggi.. inilah yang dinamakan capital gain.. atau keuntungan dari kenaikan harga saham.
*walaupun ada juga saham yang naik karena hasil spekulasi atau mainan bandar, bukan karena kinerjanya.. biasanya disebut 'saham gorengan'..
bandar disini bukan berarti 'bandar judi' ya.. ini cuma istilah aja.. biasanya yang disebut bandar itu investor institusi atau individu yang punya dana kelolaan sangat besar (triliunan) sehingga bisa jadi penggerak harga di pasar (market maker)..
ada lagi kesalahpahaman mengenai short selling yang diartikan saham yang beli pagi terus dijual sore hari..:hammer:
padahal maksudnya short selling itu kalo apa kata pak ustadz ada di jawaban nomer 3.. "Pembeliannya dilakukan dengan cara-cara yang benar, yaitu dari
pemilik atau yang mewakilinya, bukan dari penjual saham yang tidak
memiliki saham (broker), kadang kala hanya meminjam saham
orang lain untuk dijual dalam tempo singkat, untuk kemudian dibeli
kembali dan dikembalikan kepada pemilik saham yang sah."
barang yang belom jadi hak milik sepenuhnya tapi udah dijual ke orang lain itu short selling..
jadi short selling bukan soal beli pagi jual sore ya.. tukang kue di pasar pagi malah beli subuh siang dijual lagi udah ludes.. haha..
margin trading juga ga boleh.. kalo margin trading itu misalnya kita punya uang 10 juta tapi beli saham senilai 20 juta.. kekurangan 10 juta nya itu minjem dari sekuritas atau broker.. nah ini menurut syar'ie ga boleh..
margin trading juga ga boleh.. kalo margin trading itu misalnya kita punya uang 10 juta tapi beli saham senilai 20 juta.. kekurangan 10 juta nya itu minjem dari sekuritas atau broker.. nah ini menurut syar'ie ga boleh..
Gimana kalo Forex.? nah kalo jual beli mata uang ini emang mutlak riba.. jadi hukumnya ya haram..
FYI, Arab Saudi yang konon beraliran wahabi dan aturan syariahnya sangat2 ketat pun punya Bursa Efek yang disebut Tadawul All Share TASI Index atau kodenya SASEIDX yang udah ada dari tahun 1985.. cek deh di bloomberg kalo ga percaya --> http://www.bloomberg.com/quote/SASEIDX:IND
tuh wan Abud lagi liat harga saham di papan elektronik.. haha |
Kesimpulannya Invest di saham ini hampir sama kaya modalin usaha.. Potensi untungnya tinggi tapi potensi ruginya juga tinggi.. dan dibutuhkan waktu luang lebih untuk menganalisa..
Gw sendiri udah masuk berinvestasi di saham.. alasannya.?
karena lebih puas aja sih kalo nyusun portofolio sendiri dibanding reksadana saham yang terima beres..
tapi reksadana saham gw sendiri masih jalan DCA (dollar cost averaging) atau invest rutin..
udah dulu deh.. sekian sharing sotoy kali ini.. bye..
terima kasih atas informasinya..
BalasHapussemoga bermanfaat bagi kita semua perawatan Mobil
sukses selalu
Jangan berhenti untuk terus berkarya, semoga kesuksesan senantiasa menyertai kita semua.
BalasHapuskeep update! city car
Jangan berhenti untuk terus berkarya, semoga
BalasHapuskesuksesan senantiasa menyertai kita semua.
keep update!Harga Kawasaki ninja 2014
BalasHapusJangan berhenti untuk terus berkarya, semoga kesuksesan senantiasa menyertai kita semua.
keep update!Harga Honda Mobilio 2014