Kamis, November 07, 2013

Teater Musikal "Swarga Di Khatulistiwa"


Hari selasa, 5 November kemarin, bertepatan dengan hari libur Tahun Baru Hijriah, gw berkesempatan untuk datang ke acara teater musikal yang bertajuk konserta "Swarga di Khatulistiwa" di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.

Sebenernya acara ini gw tau dari seorang teman yg kenal dari blog ini juga, Hairun Nisa, yg tergabung dalam Sanggar Anak Akar kebetulan pernah baca catatan perjalanan gw ke gunung, dari situ kenal dan akhirnya gw diinvite dalam acara teater musikal tersebut.

Gw sendiri cukup excited ya.. soalnya emang dari dulu minat sama acara begitu, tapi terkendala sama kurangnya informasi.. haha.. ya gw ga tau ada pertunjukan apa dan dimana.. jadi dateng kesini itung2 pengalaman baru yg sangat menyenangkan.. 
tadinya pengen ngajak seseorang untuk ikut nonton.. tapi sepertinya ga bisa.. err.. skip2 ah.. haha..

Dari kosan naik motor ke Stasiun Bogor, naik commuter line turun di Stasiun Gondangdia, dari situ naik bus kopaja P20 ke Taman Ismail Marzuki. Sebenernya jalan kaki juga ga terlalu jauh sih, mungkin 15 menit kalo jalan (males kalo siang2 panas.. haha). Nah sedangkan pulangnya baru lewat Stasiun Cikini buat balik ke Bogor.

pertama2 gw jelasin dulu, pertunjukan Swarga di Khatulistiwa ini dipentaskan oleh anak2 dari Sanggar Anak Akar dan berkolaborasi dengan alumni sanggar, SMP Don Bosco II Choir, dan kelompok tari 'Sahita'. Sutradaranya: Ibe Karyo, penata gerak teatrikal dan koreografi: Elly de Luttan,  music director Andri ”Virgo” Setiawan dan Danang Wiratmo.

Sanggar Anak Akar sendiri merupakan sekolah otonom yang dulunya berawal dari rumah singgah/open house bagi anak2 kaum marginal masyarakat urban Jakarta sebagai wadah untuk berekspresi dan apresiasi seni. Disini, anak2 selain belajar juga bisa menyalurkan bakatnya dibidang kesenian. Kalo mau lebih jauh pengen tau soal Sanggar Anak Akar bisa cek di website ini.

Swarga di Khatulistiwa alur ceritanya kemaren gini kira2: pada suatu masa, daerah sunda kelapa  menjadi pusat perdagangan rempah2 nusantara yang memiliki kekayaan alam luar biasa dan indah pemandangannya. Orang2 Arab, Melayu, Aceh, Cina, dll datang untuk berdagang dan tercipta kerukunan sosial didalamnya.

Setelah itu datang bangsa Portugis yang berusaha menguasai perdagangan rempah2, beberapa lama kemudian bangsa Portugis akhirnya dapat diusir oleh Pangeran Fatahillah. Setelah Portugis pergi, datang Penjajah dari Belanda hingga terusir oleh Pasukan Penjajah Jepang.

Pertunjukan ditutup dengan kesuksesan para pejuang merebut kemerdekaan dan ditandai dengan proklamasi sebagai awal lahirnya bangsa Indonesia.

Yang gw suka, dari awal pementasan, berbagai tari diiringi musik etnik kontemporer dan lagu daerah dengan sentuhan yang beda.. soundnya juga bagus banget.. apalagi musik pengiringnya yg bentuknya semacam mini orkestra.. keren.. beberapa kali bikin gw merinding! haha.. apalagi pas dengerin suara flute-nya..

Akting mereka juga oke.. dialog dibawain dengan lumayan smooth, walaupun ada salah satu anak yg mungkin agak sedikit lupa naskah di awal pertunjukan, dan ada insiden kipas lipat yg jatuh ketika menari.. hehe
humor yg disisipin di sela2 teater musikal juga cukup menghibur.. terbukti dengan gelak tawa para penonton yang riuh di Teater Besar Taman Ismail Marzuki.

Venue-nya sendiri ga usah ditanya.. Teater Besar Taman Ismail Marzuki ini gedung teater berstandar internasional.. arsitekturnya cantik.. tata pencahayaan oke.. view panggungnya enak.. pokoknya asik deh.. 

Overall ini acara keren sekali.. wajib dateng kalo ada lagi.. haha
empat jempol buat anak2 dari Sanggar Anak Akar. :D


*gw cuma foto2 sedikit karena takut ganggu kenyamanan penonton lain dan gw juga ga mau melewatkan teaternya.. 
untuk foto yg bukan gw ambil sendiri, gw cantumkan sumbernya..


Teater Taman Ismail Marzuki (sumber: mostlyjakarta.com )





bagian luar Teater Besar Taman Ismail Marzuki


bagian dalam Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta  (sumber http://onropmusikal.com)

sebelum pertunjukan dimulai














Tidak ada komentar:

Posting Komentar